Menata Hati (Lagi)

“Ibu Ai Fuzi”, perawat memanggil nomor antrean nomor 13 atas nama saya. Saya dan suami beranjak dari tempat duduk di ruang tunggu kemudian berjalan menuju ruangan dokter.

Hufft…. Asli deg-degan banget. Ternyata saya liat di buku rekap medik, terakhir saya bertemu om dokter tanggal 13 Juni 2013. Udah lama juga ternyata. Masuk ke ruangan om dokter, langsung di persilakan duduk. “Sudah hamil?”, Tanya om dokter. “Loh, kan kata dokter harus bayi tabung”, jawab saya sambil senyam-senyum. Lalu om dokter buka-buka buku rekap medik saya, dan mengangguk-angguk.
“Ok, diperiksa dulu yuk…”, sambung om dokter.


Saya beranjak menuju tempat USG, disana ada dua tempat periksa. Pertama, tempat tidur seperti biasa yang pernah saya gunakan waktu buka jahitan Pasca Laparoscopy. Kedua, tempat untuk USG Trans V, bentuknya persis seperti tempat tidur bersalin. Di sisi kiri dan kanan ada tempat tumpuan betis.
Karena saat itu saya sedang haid hari kedua (seperti biasanya darah dengan banyak keluar), saya berpikir bahwa saya akan dipersilakan duduk di tempat periksa pertama. Ternyata dugaan saya salah, perawat menyiapkan tempat USG Trans V.

“Silakan duduk di sini bu, di buka ya (maaf) celana dalamnya”, kata perawat.
“Saya lagi haid mba, lagi banyak-banyaknya,” jawab saya.
“Gapapa bu, dibuka aja”, saut perawat seperti agak kesal.
Saya hanya mengangguk sambil perlahan mengikuti instruksi perawat. Karena saya terlihat masih sangat ragu, akhirnya perawat mengulang lagi kata-katanya, “Gapapa bu, dibuka aja, cepetan ya bu doktenya udah nunggu”.
Dan akhirnya saya naik ke kursi untuk diperiksa oleh om dokter, mencoba rileks dan terus menarik nafas agar tidak tegang. Karena biasanya kalo tegang, dokter suka protes dan meminta kita untuk rileks.

Om dokter langsung memeriksa rahim saya. Jangan Tanya gimana rasanya saat alat USG di masukkan lewat (maaf lagi) vagina. Karena sedang haid, saya sangat tegang karena memang tidak nyaman. Padahal saya sudah terbiasa di USG Trans V, tapi baru kali ini dalam kondisi haid.
“Bagus kok”, kata Om Dokter. “Kita lihat nanti hari ke dua belas ya”.
Yup selesai USGnya.
“Lagi banyak ya bu haidnya?”, Tanya tante suster. Saya mengangguk sambil meringis. Dalam hati sedikit menggerutu, “Pan tadi juga udah gue bilang haidnya lagi banyak”, (pake logat betawi). Hahaha…. Tapi sudahlah, udah selesai kok USGnya.
Kembali duduk dan konsul sama Om Dokter.

“Gimana dok hasilnya?”, Tanya suami.
“Hasil sekarang bagus, tapi harus dilihat lagi nanti ya hari ke dua belas, nanti datang lagi tanggal 21 Februari, kita USG lagi, kita lihat kondisi rahimnya”, jawab Om Dokter.
“Kenapa dok harus liat kondisi rahim?”, Tanya saya heran.
“Oiya dong, kita lihat rahimnya siap ga buat hamil. Klo bagus, kita lanjut proses, klo ga ya ga bisa dilanjutkan”, jelas Om Dokter.
Sesaat itu pikiran saya melayang entah kemana. Pertanyaan-pertanyaan aneh bermunculan di kepala saya. Mencoba mencerna apa yang dikatakan Om Dokter.
Tiba-tiba terdengar suara, “Oke dok, makasih ya, Assalamu’alaikum”, suara suami berpamitan dengan Om Dokter.

Keluar dari ruangan Om Dokter, saya merasa ada sesuatu yang membuat dada saya sesak. Suami saya mengajak untuk mencari tempat makan malam yang enak untuk makan dan ngobrol.
Yup, sepertinya suami saya bisa menebak isi pikiran saya dari raut muka saya.
“Sayang, kita bagi-bagi tugas yuk, aku fokus memikirkan biaya dan semua yang mendukung proses kamu nanti. Dan kamu say, fokus untuk jaga kesehatan kamu ya. Please, jangan buang-buang energi untuk memikirkan hal-hal yang ga perlu dipikirkan”, suamiku menjelaskan isi hatinya di tempat makan favorit kami.

Aku hanya mengangguk. Dan kembali mencerna apa kata-kata suami.



Ya betul, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Kembali menata hati tentang semuanya.

Terima kasih suamiku.





Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible

0 comments:

Post a Comment